Bulan puasa
telah lewat. Sebulan penuh kita yang menjalankan puasa di gembleng dengan
berbagai aturan puasa yang tidak boleh di langgar. Itu semua merupakan pembuktian
bahwa kita adalah mahluk yang percaya dengan hakkul yakin bahwa semua itu di
buat oleh Allah SWA untuk kebaikan diri kita sendiri.
Di dalam
menjalankan puasa kita di perhadapkan pada kedispilan, ketertiban, ketaatan
pada aturan, tenggang rasa dan empati pada sesame. Puasa mengajarkan bagaimana menghargai dan mensyukuri nikmat Tuhan, menumbuhkan rasa
solidaritas dan empati pada penderitaan pada sesame manusia ciptaan Allah.
Betapa tidak
enaknya perasaan ketika kita ingin melakukan sesuatu atau ketika kita ingin
makan sesuatu tetapi ternyata tidak bisa di lakukan. Dalam kondisi berpuasa
kita hanya menahan lapar dan haus serta segala yang membatalkan puasa hanya
dalam hitungan jam ( dari Imsak sampai maghrib ).
Bagaimana jika kondisi seperti
itu berlangsung lebih lama?, bukankah ada banyak saudara-saudara kita yang bahkan
berhari-hari, berminggu, bulan bahkan sepanjang hidupnya merasakan lapar dan
segala bentuk ketidak enkan seperti ketika kita berpuasa. Itulah sebabnya kita
sangat tidak tahu diri ketika kita tidak tahu mensyukuri nimat Allah yang didapatkan.
Karena itu pula sepantasnya kita selalu mau ber empati dan berbagi kepada
mereka yang membutuhkan karena kita mengetahui dan pernah merasakan bagaimana
tidak enaknya menderita lapar dan dahaga berkepanjangan.
Bulan syawal
seperti sekarang adalah merupakan saat pembuktian dan implementasi dari hasil
gemblengan selama puasa. Inilah awal pembuktian bahwa kita memang lulus dan
meraih kemenangan atas hawa nafsu yang merupakan musu besar manusia.
Sebagai blogger
ini saatnya kita lebih bertanggung jawab pada setiap informasi yang di posting
di blog kita masing-masing. Menghargai usaha dan kreatifitas teman-teman
blogger yang lain dan menghindari melakukan asal copas konten yang selain tidak legal juga tidak memberi nilai lebih
pada peningkatan kreatifitas dan kompentensi kita sebagai blogger.
Menghindari scam
atau menjadi scammer. Betapa kita merasa dongkol, sebel atau sejenisnya
ketika kita menemukan bahkan terjebak pada suatu pilihan informasi yang
ternyata belakangan kita tahu ini hanya
scam.
Menghindari
spam atau menjadi spammer. Kita butuh
pembaca atau orang yang mau datang ke blog kita sebagai visitor. Mungkin kita
memiliki produk atau jasa dan butuh
konsumen atau sekurang-kurangnya prospek yang kita harapkan menjadi pelanggan
yang setia. Dibalik semua kepentingan kita tersebut,kita harus tahu bahwa
mereka itu memiliki privasi dan tidak ingin menerima segala informasi penawaran
secara bertubi-tubi. Jika kita pandai ada cara yang lebih elegan dan terhormat
untuk membangun list building atau daftar prospek
yang banyak tanpa harus menjadi spammer.
Selepas
puasa kita sebagai blogger sudah sepantasnya untuk lebih bertanggung jawab pada
setiap informasi yang di publikasikan di blog. Mencantumkan sumber informasi
yang kita cuplik, lebih santun dalam menyampaikan komentar.
Kita semua
setuju pada aturan emas”jangan berharap menerima sebelum anda member” dan “berpikirlah
sebelum memposting”
Semoga
hari-hari kedepan kita mampu meimbuktikan hasil pembelajaran dan latihan selama
bulan puasa. Kitapun berharap semua itu dapat meningkatkan kreatifitas dan
produktivitas kita sebagai blogger.
No comments:
Post a Comment
Mari budayakan berkomentar yang membangun. Terima kasih untuk tidak SPAM!