Aug 20, 2012

Sekaranglah Saatnya Pembuktian


Bulan puasa telah lewat. Sebulan penuh kita yang menjalankan puasa di gembleng dengan berbagai aturan puasa yang tidak boleh di langgar. Itu semua merupakan pembuktian bahwa kita adalah mahluk yang percaya dengan hakkul yakin bahwa semua itu di buat oleh Allah SWA untuk kebaikan diri kita sendiri. 

Di dalam menjalankan puasa kita di perhadapkan pada kedispilan, ketertiban, ketaatan pada aturan, tenggang rasa dan empati pada sesame. Puasa mengajarkan bagaimana menghargai dan mensyukuri nikmat Tuhan, menumbuhkan rasa solidaritas dan empati pada penderitaan pada sesame manusia ciptaan Allah.

Betapa tidak enaknya perasaan ketika kita ingin melakukan sesuatu atau ketika kita ingin makan sesuatu tetapi ternyata tidak bisa di lakukan. Dalam kondisi berpuasa kita hanya menahan lapar dan haus serta segala yang membatalkan puasa hanya dalam hitungan jam ( dari Imsak sampai maghrib ). 

Bagaimana jika kondisi seperti itu berlangsung lebih lama?, bukankah ada banyak saudara-saudara kita yang bahkan berhari-hari, berminggu, bulan bahkan sepanjang hidupnya merasakan lapar dan segala bentuk ketidak enkan seperti ketika kita berpuasa. Itulah sebabnya kita sangat tidak tahu diri ketika kita tidak tahu mensyukuri nimat Allah yang didapatkan. Karena itu pula sepantasnya kita selalu mau ber empati dan berbagi kepada mereka yang membutuhkan karena kita mengetahui dan pernah merasakan bagaimana tidak enaknya menderita lapar dan dahaga berkepanjangan.

Bulan syawal seperti sekarang adalah merupakan saat pembuktian dan implementasi dari hasil gemblengan selama puasa. Inilah awal pembuktian bahwa kita memang lulus dan meraih kemenangan atas hawa nafsu yang merupakan musu besar manusia.

Sebagai blogger ini saatnya kita lebih bertanggung jawab pada setiap informasi yang di posting di blog kita masing-masing. Menghargai usaha dan kreatifitas teman-teman blogger yang lain dan menghindari melakukan asal copas konten yang selain tidak legal juga tidak memberi nilai lebih pada peningkatan kreatifitas dan kompentensi kita sebagai blogger.

Menghindari scam atau menjadi scammer. Betapa kita merasa dongkol, sebel atau sejenisnya ketika kita menemukan bahkan terjebak pada suatu pilihan informasi yang ternyata belakangan kita tahu ini hanya scam

Menghindari spam  atau menjadi spammer. Kita butuh pembaca atau orang yang mau datang ke blog kita sebagai visitor. Mungkin kita memiliki produk atau jasa  dan butuh konsumen atau sekurang-kurangnya prospek yang kita harapkan menjadi pelanggan yang setia. Dibalik semua kepentingan kita tersebut,kita harus tahu bahwa mereka itu memiliki privasi dan tidak ingin menerima segala informasi penawaran secara bertubi-tubi. Jika kita pandai ada cara yang lebih elegan dan terhormat untuk membangun list building atau daftar prospek yang banyak tanpa harus menjadi spammer.

Selepas puasa kita sebagai blogger sudah sepantasnya untuk lebih bertanggung jawab pada setiap informasi yang di publikasikan di blog. Mencantumkan sumber informasi yang kita cuplik, lebih santun dalam menyampaikan komentar. 

Kita semua setuju pada aturan emas”jangan berharap menerima sebelum anda member” dan “berpikirlah sebelum memposting”

Semoga hari-hari kedepan kita mampu meimbuktikan hasil pembelajaran dan latihan selama bulan puasa. Kitapun berharap semua itu dapat meningkatkan kreatifitas dan produktivitas kita sebagai blogger.


No comments:

Post a Comment

Mari budayakan berkomentar yang membangun. Terima kasih untuk tidak SPAM!