Keunikan atau unik merupakan kata mujarab yang bagi blogger dipahami sebagai sesuatu yang benilai tinggi.
Konten unik yang diposting di blog bernilai sangat strategis dari sisi teknik SEO, terutama untuk mendatangkan traffic tinggi ke blog.
Pada kesempatan ini saya ingin mencoba membahas penomena Norman filik yang membuat banyak orang penasaran dan mencoba mencari tahu lebih banyak tentang sang penomenal Briptu Norman Kamaru alias Norman “Sahruk khan” Kamaru.
Sebelumnya saya ingin menjelaskan istilah “ Norman Filik “ yang saya gunakan di kalimat judul artikel ini. Kata Norman jelas mengacu pada nama depan dari Pak Polisi Briptu Norman kamaru, dan kata Filik yang saya tambahkan di belakannya merupakan istilah biologi atau kimia yang berarti “suka” atau sangat suka pada sesuatu.
Secara simple, kata norman filik berarti suka atau menyukai. Jadi konotasi Norman filik adalah menyukai Norman. Ini sangat jelas menggambarkan kondisi Pak Norman yang akhir-akhir ini aksinya begitu digandrungi masyarakat Indonesia.
Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Briptu Norman dengan bernyanyi dan berjoget lagu India chaiya-chaiya yang di populerkan oleh sahruk khan adalah aksi yang sangat biasa, lumrah dan apapun namanya. Anda dan yang lainnya bisa melakukan nya bahkan mungkin dengan aksi yang lebih hebat.
Aksi ini menjadi sangat berbeda karena Pak Norman adalah sosok Brimob yang melakukan aksi nyanyinya pada saat dia sedang bertugas dengan seragam kebesaran Brimob yang memberi kesan tegas dan berwibawa.
Sebenarnya banyak Polisi dan anggota TNI yang memiliki talenta seni yang luar biasa baiknya, hanya saja mereka ketika berjoget dan bernyanyi dilakukan pada acara-acara non formal seperti malam kesenian, rama tama dan acara yang lain dan dilakukan secara normatif serta tanpa publikasi
Dua kata yang pas menggambarkan dan mempertegas aksi India Pak Norman Kamaru adalah UNIK dan PUBLIKASI. Keunikan yang terpublis pada media You Tube membuat banyak orang yang penasaran dan menyaksikan videonya.
Mengapa saya katakan unik, karena backround nya yang polisi ( Brimob ), dilakukan pada saat dinas atau suasana formal, terpublis di media yang banyak diakses pengguna internet dan lagu yang memang banyak disukai oleh masyakat Indonesia.
Saya yakin bahwa pada awalnya ini merupakan kontroversi bagi kesatuannya sekalipun pada akhirnya bapak-bapak atasan beliau dapat menilai dengan lebih realistis dan dengan pemahaman yang baik pada sisi seni seseorang, termasuk pada diri seorang Norman Kamaru.
Kontroversi inilah yang menjadi trigger dari serangkaian viral publisitas yang sambut menyambut. Dan hasilnya kita sudah ikut berjoget ( baca mengetahui ) hari ini.
Bagi saya ini sungguh pelajaran yang sangat berharga. Apa yang kita nikmati beberapa hari terakhir memberi penegasan bahwa sesuatu yang unik selalu memancing rasa ingin tahu yang besar banyak orang,
Blogger sangat mengerti aturan emas dari SEO yaitu “Konten adalah raja. Pocus utama kita dalam membangun traffic tinggi adalah konten yang unik dan berkualitas.
Keunikan bagaikan gula yang selalu di cari oleh semut dimana pun gula itu tersimpan. Norman filik sekali lagi memberi kita pelajaran dan penegasan bahwa keunikan yang ditunjang oleh publikasi pada media yang tepat berdanpak pada kunjungan yang tinggi sebagai efek rasa penasaran orang.
Internet marketing mengajarkan bahwa traffic tinggi berpotensi meningkatkan konversi dan salah satu sumber penghasilan web/blog didapatkan dari konversi . Monitize blog dan monetize konten di upayakan berdasarkan konsep seperti ini. Norman Kamaru dalam hitungan hanya beberapa hari sukses mendatangkan penggemar yang banyak.
Cara instan mungkin bisa menghasilkan hanya dalam hitungan pekan atau bulan, tetapi dalam jangka waktu panjang jelas ini sesuatu yang rapuh dan sangat rentang dari hempasan kompetitor yang terus bertumbuh dengan pondasi yang kuat.
Saya hanya berharap tulisan yang merupakan opini dan penilaian dari sudut pandang pribadi ini dapat menjadi proses pembelajaran bagi diri saya dan syukur-syukur jika ini kemudian dapat menginspirasi pembaca yang budiman.
Saya sangat berterima kasih pada pembaca yang mau berbagi dan memberi komentar ,menilai dan memberi kritikan dari apa yang saya tulis di postingan tentan Norman kamaru. Inilah cara saya merespon dan memahami penomena sosial yang ada disekitar.
No comments:
Post a Comment
Mari budayakan berkomentar yang membangun. Terima kasih untuk tidak SPAM!